Muslim Negarawan Solusi Pemimpin Amanah



Bicara tentang kekuasaan,bicara tentang politik dan itu semua takkan terlepas dari yang namanya seorang pemimpin,karena semua itu ada dalam satu paket kesatuan yang tak bisa hilang salah satunya karena akan terasa hambar bagaikan sayur tanpa garam.
Di masa yang “katanya “ semakin maju ini banyak para manusia-manusia pedamba kekuasaan duniawi yang dengan beraninya menawarkan dirinya sebagai pemimpin ummat dan celakanya banyak yang menggunakan nafsu saja tanpa bekal ilmu dan agama yang cukup untuk dapat digunakan sebagai landasan dalam memimpin rakyat secara bijaksana.Mereka dengan bekal ilmu yang ala kadarnya mencoba untuk berjudi dengan nasib untuk dapat menjadi pemimpin-pemimpin diberbagai lapisan masyarakat dari tingkat yang sederhana seperti RT sampai ketingkat tertinggi di pemerintahan pusat.
Mereka dengan bekal ilmu yang ala kadarnya bebas melalang buana memecah kesunyian dengan berbagai kepentingan-kepentingan yang terkadang hanya untuk menguntungkan diri sendiri dan
golongannya,sungguh ironis memang.Negara yang “katanya” makmur ini dipimpin oleh para pemimpin-pemimpin yang terkadang memisahkan agama dengan kekuasan,memisahkan agama dengan jalan hidup.Ironi ditengah-tengah lautan kehidupan manusia yang mendambakan pemimpin yang amanah dan merakyat.
            Lantas,apakah tak ada solusi untuk masalah yang brutal ini??? Jawabannya ada,karena setiap masalah pasti ada solusinya!!!.Solusinya hanya satu,yakni Muslim Negarawan,terus apa hubungannya dengan kemaslahatan ummat??? jawabannya simpel
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menjalankan agama dengan sebenar-benarnya dan memiliki wawasan yang luas tentang politik yang benar,politik yang sesuai dengan ajaran Rasullullah SAW dan yang pastinya dengan jalan-jalan politik yang Allah ridhai.
            Muslim negarawan ialah sosok pemimpin qur’ani yang menjalankan kepemimpinan dengan mementingkan kepentingan ummat dan tak semata-mata ingin mengeruk kepentingan demi tercapainya keuntungan untuk diri sendiri,karena ia memegang teguh Alquran dan Alsunnah dalam menyikapi permasalahan yang ada dan dalam menjalankan kehidupan dengan sebaik-baiknya.
            Berkaca pada sejarah peradaban Islam,telah lahir banyak para pemimpin yang mencerminkan sikap seorang “Muslim Negarawan”,hal ini nampak jelas pada  para pemimpin-pemimpin terdahulu yang telah terlebih dahulu menghadap Illahi namun namanya tetap harum tak tertelan bulat-bulat oleh zaman,seperti Muhammad Alfatih “sang pemimpin terbaik” dengan kisah heroiknya memporak-porandakan Byzantium dengan bala tentaranya yang bersama-sama berjibaku untuk menghancurkan pemerintahan jahiliyah romawi timur dengan tujuan untuk menegakkan Agama Allah dibumi yang Allah rahmati ini,karena pemimpin yang baik akan menciptakan ukhuwah yang baik pula.
            Ibarat oase ditengah gurun yang tandus,Muslim Negarawan adalah solusi dari setiap pertanyaan yang selama ini menggelayuti rakyat-rakyat yang selama ini tertindas oleh keserakahan para badut-badut jahiliyah yang selama ini menisbatkan diri mereka sebagai “wakil rakyat”.Yang sebenarnya mereka hanyalah penebar janji-janji nista demi tercapainya tujuan suci mereka,yakni memperkaya diri dengan menghalalkan segala cara walaupun harus menjilat sekalipun.
            Sungguh rakyat telah muak dengan sistem jahiliyah yang telah mendarah daging dinegeri yang katanya “aman sentosa ini”,dinegeri yang katanya “negeri muslim terbesar”,yang katanya “negeri yang bersahaja”.Berkaca dari semua itu,apakah negeri ini hanyalah negeri yang tertidur dengan dongeng-dongeng indah masa lampau? Negeri yang di nina bobokan oleh cerita-cerita absurd dari boneka-boneka Dajjal.
Demokrasi,kata-kata suci yang dijadikan kendaraan untuk naik ke tahta tertinggi ,tahta suci para raja-raja durjana.Demokrasi yang diagung-agungkan selama ini bolehlah kita sebut sebagai demokrasi sistem Dajjal karena tak ada bedanya dengan sistem demokrasi kufur yang diagung-agungkan oleh para pewaris ”New World Order”.Demokrasi yang tak sesuai dengan demokrasi yang diamini oleh para Ahli Sunnah Wal Jamaah.
Kembali lagi pada benang merah,jawaban atas segala kejengahan ini hanya satu yakni, “Muslim Negarawan” dan itu semua adalah harga mati dan tak dapat ditawar lagi,karena untuk merintis jalan menuju khilafah yang kita inginkan harus pula diretas dengan jalan memilih pemimpin yang amanah demi membuka jalan menuju ke harmoni kehidupan yang selama ini mungkin baru sebatas mimpi bahkan bisa saja belum terpikirkan sama sekali,Wallahualambissawab.

DEWAN OCTORINANDA TANJUNG
Staff Dept.Kaderisasi KAMMI Komisariat UNJ G-13

0 komentar:

Twitter

Search

Like Box